Posts

Showing posts with the label Kore wa unmei ka? (This is fate?)

Kore wa Unmei ka? (This is fate?)

List Chapter of Kore wa Unmei ka? (This is fate?) (Ongoing) Ch 1 | Ch 2 | Ch 3 | Ch 4 | Ch 5 Ch 6 | Ch 7 | Ch 8 | Ch 9 | Ch 10

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 10

Image
~ Chapter 10 E NTAHLAH, mungkin.. karena aku sudah lama memperhatikanmu.. Wajah Kurumi terasa memanas mengingat kata-kata You tadi malam, ada apa dengannya, kenapa dia mulai memikirkan You akhir-akhir ini, mungkinkah... Tidak, tidak, tidak mungkin, pikir Kurumi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ini pasti hanya perasaan sesaat, aku tidak mungkin menyukai Arai-kun,” ujarnya dalam hati. “Kurumiii.. Kurumi-chan?” Yumi mengayun-ayunkan tangannya di wajah Kurumi. “Ah, eh, i..iya, ada apa Yumi-chan?” ujar Kurumi tergagap. “Tidak, hanya dari pertama datang tadi kulihat kau seperti sedang melamun, menggeleng-gelengkan kepalamu sendiri, lalu tiba-tiba wajahmu jadi memerah seperti tadi,”   jelas Yumi sambil menunjuk ujung hidung Kurumi. “Apakah sangat terlihat?” “Um.” Yumi mengangguk. Kurumi menghela napas panjang sambil meletakkan kepalanya di atas meja. “Aku tidak tahu harus melakukan apa, Yumi-chan?” “Hmm, memangnya apa yang terjadi?” tanya Yumi penasaran. Kurumi

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 9

Image
Ok, now aku langsung lanjut ke chapter berikutnya :)  ~ Chapter 9 Kurumi berjalan menyusuri koridor sekolahnya. Jam pulang sekolah sudah lewat dua puluh menit yang lalu. Seperti biasa sekolahnya tidak pernah terlihat benar-benar sepi. Ia mengajak Yumi untuk pulang bersama, namun ditolak Yumi dengan alasan ada hal yang harus dipersiapkannya untuk nanti sore sebelum ke rumah Kurumi. “Hei, I was waiting for you ,” sapa seseorang setelah Kurumi melewati gerbang sekolahnya itu. Kurumi berbalik menuju sumber suara, dan menemukan anak laki-laki yang tadi ditabraknya saat ingin ke ruang guru sedang bersandar di gerbang sekolah sambil melambaikan sebelah tangannya. “Aku?” tanya Kurumi sambil menunjuk wajahnya. “ Yes, is there anyone else except you here , Oikawa Kurumi-chan?” ujar anak laki-laki itu. Kurumi melihat di sekelilingnya dan memang hanya dia yang ada disana. “Lalu ada urusan apa sampai kau menungguiku disini?” “Tidak, bukan karena apa-apa. Aku menungguimu karena

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 8

Image
Chapter 8 “K URUMI! Ayo bangun, apa kau tidak mau pergi sekolah? Kau bisa terlambat Kurumi,” sahut ibu Kurumi sambil membuka tirai kamar Kurumi. “Ugh.. Okaasan,” keluh Kurumi sambil menyipitkan matanya yang silau terkena sinar matahari. Ia kemudian bangun merapikan tempat tidurnya lalu segera pergi mandi. Setelah mandi ia langsung memakai seragam dan sedikit merapikan panampilannya. Lalu langsung segera bergegas pergi ke sekolah. Semalam ia kurang tidur karena sibuk memikirkan berbagai macam ekspresi dan kata-kata Arai You. Kurumi sendiri juga tidak tahu mengapa ia sibuk memikirkannya. Kurumi berlari-lari kecil sambil sesekali melihat jam tangannya. Semoga tidak terlambat , pikirnya. Sesampainya di sekolah, Kurumi langsung mengganti sepatu yang digunakannya dengan sepatu yang biasa digunakan di dalam sekolah. Ia kemudian berlari menuju kelasnya. “Hh, hh, hh.” Kurumi mulai menghela nafas perlahan-lahan. “Hee, untunglah kau tidak terlambat ya, Kurumi-chan,” ujar Yumi mem

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 7

Image
Chapter 7 You yang belum menyelesaikan perkataannya langsung disela oleh Kurumi, “Jadi maksudmu aku adalah orang yang akan mendatangkan masalah untukmu nantinya? Aku adalah orang yang akan membuatmu repot, begitu?” You menyadari perubahan suara pada diri Kurumi. Ekspresi itu, ekspresi yang membuat You selalu merasa sedih melihatnya. Ia bisa melihat badan Kurumi bergetar menahan tangis. Orang-orang yang berada di sekitar meraka menatap heran. “Sudahlah, aku minta maaf. Jangan pikirkan kata-kataku tadi,” sahut You membelai lembut rambut Kurumi. Kurumi menatap You heran, ia terlihat tidak menyangka dengan sikap You yang tiba-tiba menjadi sangat lembut padanya.

Kore wa unmei ka? (This is fate?) Chapter 6

Image
Chapter 6 Pagi itu Kurumi yang tiba bersama Yumi di sekolah, bertemu dengan You di lorong sekolah. Kurumi menyapanya dengan hangat. “Ah, ohayou gozaimas , Arai-kun,” sapanya tersenyum. You hanya berhenti sesaat tanpa membalas sapaan Kurumi. Apa-apaan sikapnya itu, kupikir dia sudah jadi lebih ramah sejak dia mengantarku ke rumah kemarin. Ternyata sama sekali tidak ada perubahan! gerutu Kurumi dalam hati. “Dasar, kupikir dia sudah jauh lebih baik karena kemarin, ternyata sama saja. Kau sungguh benar-benar menyebalkan Arai You!”   “Lagi pula kau ada-ada saja. Terlalu percaya diri untuk menyapa Arai-kun. Hampir seluruh sekolah tahu kan kalau wataknya memang dingin seperti itu. Eh, kau justru nekat menyapanya,” komentar Yumi tersenyum. “I.. Iya sih, tapi kemarin..” Kurumi berniat memberitahu kejadian kemarin kepada Yumi,

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 5

Image
Chapter 5 C UACA kota Tokyo tampak kurang baik hari ini, gerimis dan disertai angin yang cukup kencang. Meski begitu, hal tersebut bukanlah alasan yang akan membuat You malas untuk pergi sekolah hari ini. “Okaasan, Otousan 1 ! Ichigo! Ittekimas 2 !” teriak You pamit di depan pintu rumah. You membuka payungnya kemudian membuka pagar rumah yang tingginya hanya setinggi dada. Kurang lebih dua puluh menit, You tiba di sekolahnya. Ia langsung mengganti sepatunya dengan sepatu khusus untuk di sekolah dan menyimpan payung yang dipakainya tadi. Saat menuju kelasnya You bertemu dengan Kurumi yang saat itu bersama dengan Yumi di lorong sekolah. “Ah, ohayou gozaimas 3 , Arai-kun,” sapa Kurumi tersenyum. You yang disapa tidak menggubris, dia hanya berhenti sesaat lalu kembali berjalan menuju kelasnya. Wajah Kurumi langsung terlihat masam melihat tingkah You tadi. “Dasar, kupikir dia

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 4

Image
Chapter 4 Bagi hampir semua murid di SMU Asakura, Arai You adalah orang yang sangat pendiam, tidak banyak bergaul dengan murid-murid lainnya, sikap dan kata-katanya pun cenderung dingin dan terkesan acuh-tidak acuh terhadap hal yang dilakukannya. You merasa tidak harus ambil pusing dengan pandangan orang-orang di sekitarnya, menurutnya asalkan pandangan orang-orang itu merugikan dan mengganggunya dia akan membiarkannya saja. Meski begitu You memiliki sahabat yang bernama Teru. Teru sudah terbiasa dengan sifat You yang seperti itu. You sudah berteman dengan Teru sejak SD, menurut Teru watak You memang sudah seperti itu dari kecil, keras kepala. Dan Teru sudah terbiasa dengan hal itu. Mereka bersekolah di sekolah yang sama sejak SD sampai SMP. Namun SMU mereka berbeda, You memilih untuk melanjutkan sekolahnya di SMU Asakura sedangkan Teru memilih melanjutkan sekolahnya di SMU Swasta Shiroii, karena permintaan orang tuanya. Meski berbeda sekolah You dan Teru selalu bertemu karen

Kore wa unmei ka? (this is fate?) chapter 3

Image
Chapter 3 Arai You sudah berencana untuk pulang cepat hari ini, tapi ia teringat kalau ia mau membeli kado untuk Arai Ichigo, adik perempuannya yang sedang berulang tahun. Saat dia tiba di kawasan pertokoan, ia melihat Kurumi. Ah, bukankah itu Oikawa Kurumi? Apa yang dia lakukan disini sendirian? tanya You pada dirinya sendiri. Sebaiknya kuikuti saja, rasanya tidak baik membiarkan dia berjalan sendirian. You mengikuti Kurumi memasuki sebuah toko aksesori, saat itu You melihat Kurumi   terdorong oleh seseorang dan hampir terjatuh. Ia langsung menahan tubuh Kurumi dari belakang. “Berhati-hatilah,” katanya langsung. Kurumi langsung menoleh ke arahnya. “Ah! Arai-kun!”

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 2

Image
Chapter 2 “Kurumi-chan, apa kau sudah siap untuk menyatakan perasaanmu pada Hiro-kun?” tanya Yumi sepulang sekolah. Kurumi siap dengan tas dan cokelat buatannya yang ia sembunyikan dalam kantongan, hari itu adalah hari Valentine. “Ya, aku akan berjuang sebisa ku. Doakan ya!” jawab Kurumi bergegas pergi menuju kelas Hiro yang berjarak dua kelas, setelah kelasnya. Yumi tersenyum melihat temannya. “Selamat berjuang,” gumam Yumi. “Oii, Hiro! Ayo pulang,” panggil Kurumi setibanya di depan kelas pintu kelas Hiro. “Ah, Kurumi. Tunggu sebentar,” kata Hiro tersenyum melihat Kurumi. Hiro langsung memasukkan peralatannya ke dalam kelas. “Kau tidak ada kelas tambahan kan?” tanya Kurumi saat Hiro sudah di sampingnya.

Kore wa unmei ka? (This is fate?) chapter 1

Image
       Prolog Hari disaat aku melihatmu, takdirkah .. atau memang hanya kebetulan .. Tapi aku tidak pernah percaya dengan yang namanya takdir .. Bagiku takdir itu hanyalah kebetulan yang berulang kali terjadi .. Bahkan siapapun bisa membuat takdir itu sendiri .. Tapi, sejak bersama denganmu ..  Aku tak peduli lagi ini takdir atau tidak ..  Yang kutahu perasaanku padamu bukan sesuatu yang bisa dibuat hanya karena takdir belaka ..                                                                                                               Chapter 1              S REEEEKK.. Suara pintu geser kelas terbuka.         “Oikawa-san!” “ Nani 1 ?” jawab gadis belia yang sibuk dengan novel yang baru saja dipinjamnya.